Keblinger

Keblinger

" JANCOK " Umpatan yang jadi Budaya

| Kamis, 07 April 2011
Bagi Sahabat Corat Coret yang orang jawa timur, pasti sudah tak asing lagi dengan kata jancok, kata ini sangat terkenal di jawa timur, Bahkan orang-orang di jawa tengah dan jawa barat pun sering mengucapkan kata ini. Lantas apa sebenarnya arti kata Jancok dan bagaimana asal mulanya bisa terbentuk kata ini.

Jancok atau dancok adalah sebuah kata khas Surabaya yang telah banyak tersebar hingga meluas ke seantero Indonesia bahkan sudah mendunia. Warga Jawa Timur seperti Surabaya, Malang dll turut andil dalam penyebaran kata ini.

Jancok berasal dari kata 'encuk' yang memiliki padanan kata bersetubuh atau fuck dalam bahasa Inggris. Berasal dari frase 'di-encuk' menjadi 'diancok' lalu 'dancok' hingga akhirnya menjadi kata 'jancok'.

Ada banyak varian kata jancok, semisal jancuk, dancuk, dancok, damput, dampot, diancuk, diamput, diampot, diancok, mbokne ancuk (=motherfucker), jangkrik, jambu, jancik, hancurit, hancik, hancuk, hancok, dll. Kata jangkrik, jambu adalah salah satu contoh bentuk kata yang lebih halus dari kata jancok.

Makna asli kata tersebut sesuai dengan asal katanya yakni 'encuk' lebih mengarah ke kata kotor bila kita melihatnya secara umum. Normalnya, kata tersebut dipakai untuk menjadi kata umpatan pada saat emosi meledak, marah atau untuk membenci dan mengumpat seseorang.

Namun, sejalan dengan perkembangan pemakaian kata tersebut, makna kata jancok dan kawan-kawannya meluas hingga menjadi kata simbol keakraban dan persahabatan khas (sebagian) arek-arek Suroboyo.

Kata-kata ini bila digunakan dalam situasi penuh keakraban, akan menjadi pengganti kata panggil atau kata ganti orang. Misalnya, "Yoopo kabarmu, cuk", "Jancok sik urip ae koen, cuk?". Serta orang yang diajak bicara tersebut seharusnya tidak marah, karena percakapan tersebut diselingi dengan canda tawa penuh keakraban dan berjabat tangan dong... Hehehehe....

Kata jancok juga bisa menjadi kata penegasan keheranan atau komentar terhadap satu hal. Misalnya "Jancok! Ayune arek wedok iku, cuk!", "Jancuk ayune, rek!", "Jancuk eleke, rek", dll. Kalimat tersebut cocok dipakai bila melihat sesosok wanita cantik yang tiba-tiba melintas dihadapan. Hehe...

Akhiran 'cok' atau 'cuk' bisa menjadi kata seru dan kata sambung bila penuturnya kerap menggunakan kata jancok dalam kehidupan sehari-hari. "Wis mangan tah cuk. Iyo cuk, aku kaet wingi lak durung mangan yo cuk. Luwe cuk.". Atau "Jancuk, maine Arsenal mambengi uelek cuk. Pemaine dikartu merah siji cuk.

Hehe... Posting ini bukan ngajari Sahabat Corat Coret untuk melestarikan "Jancuk" lho ya... Harapan saya, semoga setelah tau apa arti dari kata ini, kita bisa sama sama belajar untuk membuang kata ini dari kamus perbendaharaan  bahasa kita.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 Corat Coret Blogger Template by Dzignine